Sekitar tahun 1200 SM bangsa Arya mulai memahami bahwa mereka merupakan bangsa baru yang memiliki mitos tersendiri. Mirip dengan kepercayaan-kepercayaan yang berkembang di daerah keras dan sungai yang ganas (Mesopotamia dan Mesir), dewa-dewi bangsa Arya India juga merupakan dewa-dewi alam: Varuna (dewa lautan/langit?), Ratri (roh malam hari), Agni (Dewa Api), Parjanya (Dewa hujan), Mitra (Dewa Matahari), dan Indra (Dewa peredam kekacauan dan merupakan penguasa panteon).
Karena tuntutan untuk menyembah para dewa-dewi, maka muncullah kumpulan himne Rig Veda yang bercorak puisi dalam bahasa mereka sendiri, bahasa Sansekerta. Rig Veda seperti kebanyakan puisi-puisi kuno, ditulis jauh setelah diceritakan secara lisan sambil mengelilingi api unggun. Rig Veda ditulis kira-kira tahun 600 SM.
Rig Veda merupakan naskah sakral tertua. Isi Rig Veda adalah tentang kodrat manusia dan tuntutan dewa-dewi India. Rig Veda dibagi menjadi 10 bagian yang disebut mandala. Setiap mandala berisi pujian kepada dewa-dewi pada saat pelaksanaan korban dan upacara lainnya. Bagi para sejarawan, naskah-naskah ini dapat menggambarkan sejarah-mitos tentang migrasi dan peperangan yang dilakukan oleh bangsa Arya saat mereka dipimpin Betara Indra.Pada masa-masa Rig Weda selanjutnya, pendeta menjadi, bukan hanya spesialis dalam urusan dewa-dewi, tapi kasta tertinggi dalam masyarakat yang bersifat turun-temurun, yang disebut kasta brahmana. Kemudian diikuti oleh kasta kshatrya (petempur) sebuah kelas para pemimpin yang
turun-temurun. Ketiga adalah kasta vaishya yang bekerja sebagai petani, dan pedagang. Kasta terakhir kasta shudra dari kaum buruh dan budak. Keempat kasta tersebut disebut dengan catur warna. Latar belakang inilah yang akan menjadi cikal bakal salah satu agama tertua, agama Hindu.
Orang India disatukan bukan oleh tatanan politis atau kekuatan militer tetapi oleh filsafat dan agama yang sama yang kini disebut agama Hindu. Pada tahun 1000 – 550 SM, agama Hindu mulai menyebar di India. Unsur ajaran agama Hindu yang paling utama adalah sistem kasta.
Pada saat itu brahmana amat berperan sebagai pelaksana adat dan upacara. Ajaran Hindu mengajarkan kepada rakyat bahwa hidup manusia merupakan suatu siklus lahir-hidup-mati dan kemudian akan hidup kembali (reinkarnasi) walaupun dalam wujud yang berbeda. Manusia yang berkelakuan baik, tulus dan jujur akan mendapatkan karma31. Jika karma terus bertambah suatu saat manusia akan mendapatkan kebebasan dari segala penderitaan hidup atau bersatu dengan kesempurnaan
0 comments "Periode Pembentukan Agama Hindu", Baca atau Masukkan Komentar
Post a Comment