Daerah perbatasan—titik di mana wilayah pemukiman berbatasan dengan lahan tak bertuan—dimulai di Jamestown dan Plymouth Roci. Perbatasan itu bergerak ke barat selama nyaris 300 tahun melalui hutan liar dengan pepohonan yang sangat padat dan dataran gersang sampai sensus sepuluh tahunan pada 1890 mengungkapkan pada akhirnya Amerika Serikat tidak lagi memiliki garis pemukiman yang kentara. Banyak orang beranggapan periode panjang tersebut telah berakhir periode di mana negara ini berkembang dari beberapa pos peradaban Inggris yang berupaya bertahan hidup menjadi negara merdeka raksasa dengan identitasnya sendiri. Mudah sekali memercayai bahwa pengalaman perkembangan pemukiman dan pascapemukiman, terus-menerus diulangi manakala manusia menaklukkan suatu benua, menjadi faktor penentu dalam perkembangan negara. Pada 1893, sejarawan Frederick Jackson Turner, mengungkapkan sentimen yang dirasakan secara luas, menyatakan bahwa daerah perbatasan membuat Amerika Serikat lebih mirip perpanjangan Eropa. Hal tersebut menciptakan negara dengan kebudayaan yang mungkin lebih kasar dibanding Eropa, tapi juka lebih pragmatis, bergairah, individualistis dan demokratis. Analisanya menyiratkan
bahwa negara Amerika tanpa daerah perbatasan akan cenderung mengarah secara negatif menyerupai kondisi yang dipandang sebagai kelemahan Eropa, yaitu sistem sosial berdasarkan kelas, konflik antarkelas dan menipisnya kesempatan.
Setelah lebih dari seratus tahun, para cendekia masih memperdebatkan pentingnya perbatasan dalam sejarah Amerika. Beberapa bahkan melangkah lebih jauh, membantah argumen Turner sebagai dramatisasi romantis akan proses yang brutal dan berdarah-darah—ditandai oleh perang penaklukan terhadap Meksiko, perlakuan nyaris mirip genosida terhadap suku Pribumi Amerika, dan perusakan lingkungan. Mereka berargumen bahwa pengalaman bersama daerah perbatasan adalah penderitaan dan kegagalan.Namun masih sulit dipercaya bahwa gerakan ke barat selama tiga abad tidak mempunyai dampak terhadap karakter nasional dan mengusulkan bahwa pengamat luar negeri yang cerdas, misalnya intelektual Perancis, Alexis de Tocqueville, amat tertarik oleh daerah Barat Amerika. Sungguh, daerah terakhir pemukiman perbatasan, areal luas yang membentang ke utara dari Texas hingga ke perbatasan Kanada, yang biasa disebut “daerah Barat” oleh warga Amerika masa kini, masih terlihat memiliki ciri khas individualisme, demokrasi, dan kesempatan yang lebih kentara dibanding bagian negara lainnya. Mungkin itu juga mengungkapkan mengapa banyak orang lain di negara lain, ketika mendengar kata “Amerika.” sering kali mengidentifikasikannya dengan simbol daerah perbatasan terakhir itu—“koboi.”
0 comments "DAERAH PERBATASAN, “DAERAH BARAT.” DAN PENGALAMAN AMERIKA", Baca atau Masukkan Komentar
Post a Comment